Experience of an Ordinary Girl

Aku egois. Egois banget banget banget. Aku yang selalu minta diperhatiin, tapi ngga memperhatikan mereka balik. Aku yang selalu maunya dingertiin, tapi susah untuk ngertiin mereka yang ada. * Ahhhh ngga suka kondisi kaya gini huhuhuu galau ngga jelas bete ngga jelas kesel ngga jelas * harus lebih banyak ibadah lagi sama Allah harus lebih lebih lagi mendekatkan diri kepada Allah Supaya perasaan ngga jelas begini ilang:(( * ngga tau tekanan batin atau apa, kayanya kembali lagi ke siklus sebelumnya. SMA kok ginigini banget si ya Allah:( terlalu banyak pressure  -nya kadang udah nyaman, tapi ngga lama berubah lagi. * Adaptasi kok susah banget yah?:( * Pada intinya ya sama, Aku k a n g e n sama yang dulu-dulu...

Bagai laut yang menyimpan cinta terhadap senja Entah sudah berapa lama ia menyimpan perasaan cintanya Mungkin sepuluh tahun, lima puluh tahun, atau bahkan sudah seabad Tak pernah sekalipun ia berani mengungkapkannya pada semburat senja Sama seperti ku Yang masih menyimpan rasa cinta terhadapnya seseorang yang sempurna bagi ku Di waktu sore pada bulan September Angin berhembus menawarkan cinta Asmara muda berwarna jingga Seluruh siswa beramai-ramai keluar meninggalkan kelas Namun aku dapat menemukan kamu Berdiri diantara teman-teman Kau tertawa dengan lepas Seraya menyunggingkan senyum manis mu Demi langit dan bumi Senyum mu bagai oase di tengah gurun sahara Menghilangkan rasa lelah dalam diriku Suara tawamu bagai alunan musik pop Berdendang ceria dalam telingaku Tapi aku masih berdiri di sini Tak berani beranjak untuk menyapamu Kamu tau, Setiap kali senja menghiasi langit nan indah Laut tak pernah alpa untuk memandanginya Layaknya diriku yang tak pernah lupa...

Kadang, aku cuma pengen bilang "Pah, mah, anak kalian yang satu ini udah besar.."