This Relationship

I don’t even know you anymore.
Sudah hampir dua tahun kita dekat. Dalam dua tahun itu pula kita melewati semuanya bersama.

Aku rindu saat-saat itu, yan.
Saat kamu masih malu untuk menunjukan rasa sayangmu.
Saat aku masih terlalu jaim untuk berbicara denganmu.
Saat kita berdua pura-pura tidak tahu rasa sayang antara satu sama lain.
Saat kamu percaya penuh kepadaku, dan aku percaya penuh denganmu.
Saat kita berdua masih mau saling menerima, mengerti dan memahami.

Namun, akhir-akhir ini kemana rasa itu semua?
Kamu terlalu banyak meminta, dimana aku tak sanggup dengan permintaanmu itu.
Aku mengecewakanmu dengan sikap ketidakpedulianku.
Kamu terlalu keras kepala dengan memaksaku.
Aku terlalu egois dengan mempertahankan pendapatku.

Untuk ‘rasa bahagia’, kamu pergi kemana?
Ada dimana dirimu ‘rasa percaya’?
Bagaimana aku melanjutkan hubungan ini jika kedua rasa itu pergi?

Kenapa rasanya begitu berat bagiku menghadapi masalah ini.
Aku lelah yan, aku ngga tau harus gimana. Aku bingung untuk ngomong sama kamu. Sampai aku berpikir ‘apa benar kita cocok?’ ‘apa benar aku untukmu dan kamu untukku?’ ‘apa ini baik?’ ‘apa yang harus kulakukan?’

Nampaknya, kamu mulai melupakannya. Hari ini kamu terlihat seperti tidak terjadi apa-apa dengan hari-hari kemarin. Sedangkan aku masih menangisinya. Menangisi apa yang kemarin-kemarin terjadi. Penuh dengan permintaan, keegoisan, ketidakpedulian, tidak memahami. Jika ini tidak selesai sekarang, apa akan terulang lagi besok? Atau lusa? Hari-hari yang baru nanti? Aku ingin menyelesaikannya tapi aku tidak tau jalan keluarnya.

Tidak pernah aku menampakkan emosi ku didepan kamu. Aku tidak tau. Ingin rasanya menangis di depanmu agar kamu tau bagaimana beratnya rasa itu. Tapi aku ngga bisa.

Aku harus gimana? Dan kenapa kamu sekarang jadi seperti ini?

Aku merindukan semuanya yan. Kamu dan aku yang dulu. 

Comments

Popular posts from this blog

Aku, Dia, Kamu