Tugas: Tata Tulis Laporan

PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TAMAN DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR

   










Oleh:
Auddyne Halyfah Erdrian



Politeknik Negeri Jakarta
Jurusan Teknik Elektro
Intrumentasi dan Kontrol Industri
2016



Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengendali Otomatis Lampu Taman dengan Sensor Light Dependent Resistor. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan terkait lampu otomatis, sensor LDR, dan rangkaian lampu taman dengan sensor.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematiknya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.
 Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.




Jakarta, 11 Maret 2016


Penulis






PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TAMAN DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR

Auddye Halyfah Erdrian

Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta
Kampus Baru Universitas Indonesia Depok 16424

Abstrak
Pada zaman yang semakin berkembang ini, manusia berusaha untuk mencari kemudahan-kemudahan melalui teknologi yang tercipta untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Namun, tidak jarang karena kesibukannya manusia lupa akan hal-hal kecil seperti mematikan lampu taman di pagi hari. Dari hal-hal kecil seperti itu dapat menimbulkan kerugian, misal pemborosan energi listrik. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pengendali lampu taman otomatis. Pengendali lampu taman otomatis ini akan berfungsi saat seseorang tidak perlu lagi untuk menghidupkan atau mematikan lampu secara manual melalui saklar. Dengan bantuan sensor Light Dependent Resistor (LDR) lampu taman dapat dikendalikan secara otomatis. Sensor LDR akan bekerja tergantung pada keadaan sekitar. Saat keadaan sekitar menunjukkan intensitas cahaya sedikit (malam) maka lampu akan menyala, dan saat intensitas cahaya banyak (siang) maka lampu akan mati.  Sensor LDR ini akan dipasang pada sebuah rangkaian yang terhubung dengan relay dan saklar. Pada saat relay aktif, saklar yang terhubung dengan relay akan on dan menghidupkan lampu taman. Begitu juga sebaliknya, saat relay tidak aktif, saklar akan off dan lampu taman secara otomatis akan mati. Kemudahan yang diberikan oleh kendali lampu taman otomatis ini akan mempermudah pekerjaan seseorang. Tidak perlu untuk cemas apabila meninggalkan rumah dengan kondisi lampu taman masih menyala.
Kata kunci: Pengendali lampu, lampu taman otomatis, sensor LDR




Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………..            i
Abstrak …………………………………………………………………………...............   ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………….…………. iii
I. Pendahuluan …………………………………………………………………………….. 1
1.1.   Latar Belakang ………………………………………………………………….....            1
1.2.   Tujuan …………………………………………………………………………….. 1
1.3.   Rumusan Masalah …………..………………………………………………......... 1
1.4.   Manfaat …………………………………………………………………………… 2
1.5.   Metode Penulisan .................................................................................................... 2
II. Pembahasan …………………………………….……………………………………..... 3
2.1. Kajian Teoritis ……………...……………………………………………………... 3
2.1.1.      Pengendalian Lampu ………………………………………………………. 3
2.1.2.      Light Dependent Resistor ………………………………………………….. 3
2.1.3.      Prinsip Kerja LDR …………………………………………………………. 4
2.2. Pembahasan ……………………..…..…………………………………………….             5
III. Penutup ………….…………………………………………………………………….. 7
3.1. Kesimpulan ….…………………………………..……………………………….. 7
3.2. Saran ……………………………………………………………………………... 7
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………….. 8








BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman yang semakin modern ini, semua serba mudah dan instan. Manusia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi baru yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia. Dengan adanya teknologi yang canggih dan serba otomatis manusia dapat lebih menghemat waktu maupun biaya.
Di dunia yang sibuk ini, terkadang manusia lupa untuk sekedar menghidupkan ataupun mematikan saklar lampu. Mereka terlalu sibuk dengan perkerjaan dan urusan masing-masing, sehingga hal-hal sepele menjadi terbengkalai. Karena terlalu sibuk seseorang lupa mematikan lampu taman dirumahnya. Meskipun hari telah siang lampu tamannya masih menyala atau lebih buruknya lagi lampu taman tersebut tidak pernah dimatikan karena dianggap sudah mati (karena sudah siang cahaya lampu tidak terlihat) oleh pemilik rumah. Hal tersebut menyebabkan pemborosan energi listrik yang tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga merugikan Negara.
Oleh karena itu, penulis mencoba mencari tau bagaimana mengendalikan lampu taman secara otomatis tanpa harus menghidupkan atau mematikan lampu melalui saklar lampu. Pengendalian yang dimaksud adalah menyalakan dan mematikan lampu ruangan secara otomatis dengan bantuan sensor yang bergantung pada keadaan pagi, siang, sore maupun malam. Dalam makalah ini akan membahas cara mengendalikan lampu taman.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka disusun rumusan masalah sebagai  berikut:
a.       Apa yang dimaksud dengan pengendalian lampu?
b.      Bagaimana prinsip kerja sensor LDR?
c.       Bagaimana cara mengendalikan lampu secara otomatis?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a.       Mengetahui bagaimana mengendalikan lampu secara otomatis.
b.      Mengetahui sistem kerja sensor LDR.
c.       Mengetahui cara kerja lampu otomatis dengan sensor.


1.4. Manfaat
Manfaat makalah ini adalah:
a.       Mengetahui bagaimana pengendalian lampu taman dapat dilakukan secara otomatis.
b.      Menggunakan sensor LDR sebagai sensor untuk pengendalian lampu taman secara otomatis.
c.       Dapat mengaplikasikan pengendalian lampu taman otomatis ini dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Membantu dan mempermudah kerja manusia dalam memanfaatkan cahaya sebagai sensor.

1.5. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalh ini adalah metode putaka yaitu mencari bahan referensi mengenai rangkaian yang setara di internet dan buku-buku yang mendukung.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kajian Teoritis

2.1.1.      Pengendalian Lampu
Dalam makalah ini pengendalian lampu taman yang dimaksud adalah lampu taman akan menyala ataupun mati dengan sendirinya bergantung pada keadaan sekitar. Keadaan sekitar yang dimaksud adalah kondisi pagi, siang, sore maupun malam. Jika keadaan sekitar dalam kondisi pagi maka lampu akan menyala redup. Jika keadaan sekitar dalam kondisi siang maka lampu akan mati. Jika keadaan sekitar dalam kondisi sore maka lampu akan menyala redup. Dan jika keadaan sekitar dalam kondisi malam maka lampu akan menyala terang. Tentunya kondisi pagi, siang sore ataupun malam dapat diketahui berdasarkan intensitas cahaya yang masuk. Sensor yang digunakan adalah LDR.
2.1.2.      Light Dependent Resistor
Light Dependent Resistor atau LDR adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Contoh penggunaannya adalah lampu taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis.
LDR memiliki dua karakteristik yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral.
·         Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap. Maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut.  Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu.
Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux.


·         Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih  banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
2.1.3.      Prinsip Kerja LDR
 Pada dasarnya LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau intensitas cahaya rendah, bahan tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya sedikit elektron yang dihasilkan untuk mengangkut muatan elektrik. Hal ini berarti, pada saat keadaan gelap atau intensitas cahaya rendah, maka LDR akan menjadi konduktor yang buruk, sehingga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau intensitas cahaya rendah. Pada saat terang atau intensitas cahaya tinggi, bahan tersebut lebih banyak menghasilkan elektron yang lepas dari atom. Sehingga akan lebih banyak elektron yang dihasilkan untuk mengangkut muatan elektrik. Hal ini berarti, pada saat terang atau intensitas cahaya tinggi, maka LDR menjadi konduktor yang baik, sehingga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat terang atau intensistas cahaya tinggi.









2.2.      Pembahasan
Pengendalian Lampu Taman dengan Sensor LDR
Mengendalikan lampu taman secara otomatis, dapat digunakan sensor LDR. Untuk membuat lampu otomatis, setidaknya membutuh 5 komponen sebagai berikut:
-          LDR, berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Jika siang maka lampu mati, jika malam lampu menyala.
-          Potensiometer, berfungsi untuk kalibrasi intensitas cahaya untuk menyalakan atau mematikan lampu.
-          Transistor jenis NPN, berfungsi sebagai sakelar elektrik untuk menghidupkan relay.
-          Resistor, sebagai pengaman arus yang masuk ke transistor.
-          Relay, berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan lampu.
Skema rangkaian sensor cahaya LDR untuk lampu otomatis
b.png
Cara kerja skema sakelar cahaya yaitu ketika cahaya terang, maka resistansi pada LDR akan berkurang sehingga tegangan antara basis dan emitor yang diwakili oleh resistor, sebagian resistansi VR, dan resistansi LDR lebih kecil daripada resistansi pada VR sebelah atas (antara basis ke positif). Sehingga transistor dalam keadaan tidak bekerja dan relay dalam kondisi terbuka.
Tapi ketika cahaya berkurang, maka resistansi meningkat dan sekaligus meningkat pula tegangan antara basis dan emitor. Kondisi ini membuat transistor aktif dan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Karena arus yang mengalir melalui kolektor di seri dengan relay, maka relay akan ikut aktif. Aktifnya relay bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu taman.

Rangkaian lampu otomatis dengan sensor LDR ini dapat diterapkan dalam menghidupkan atau mematikan lampu taman. Kerena banyak orang yang sering lupa untuk mematikan lampu taman pada pagi hari. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian energi listrik. Dengan adanya lampu taman yang dipasang menggunakan sensor LDR setidaknya bisa mendapatkan dua keuntungan, pertama seseorang bisa menghemat energi listrik dan yang kedua seseorang tidak perlu repot-repot untuk mematikan atau menghidupkan lampu taman. Dengan adanya lampu taman otomatis ini, setidaknya bisa menghemat 50 % dari daya yang biasa dihabiskan lampu tersebut. Sehingga penggunaan sensor LDR pada lampu taman sangat efisien dan membantu seseorang dalam kehidupan sehari-hari.



















BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada zaman yang semakin modern ini, dibutuhkan suatu pengendalian lampu taman otomatis yang dapat memudahkan seseorang dalam mematikan atau menghidupkan lampu taman. Dengan menggunakan sensor LDR yang disambungkan ke lampu taman akan membuat lampu taman tersebut dapat dikendalikan secara otomatis.
Rangkaian LDR yang terpasang ke lampu taman akan mengendalikan secara otomatis nyala atau matinya lampu taman. Pengendaliannya bergantung pada intensitas cahaya yang ada. Misalkan, pada pagi hari cahaya yang ada cukup terang sehingga mengakibatkan lampu taman dengan otomatis akan meredup dan di siang hari, dimana cahaya matahari sangat terang maka lampu taman akan mati. Pada malam hari, intensitas cahaya sedikit atau gelap mengakibatkan lampu taman akan menyala.
Kemudahan yang diberikan dari kendali otomatis lampu taman ini akan memberikan banyak manfaat. Diantaranya, seseorang tidak perlu cemas apabila meninggalkan rumah dalam keadaan lampu taman yang menyala. Dapat mengurangi penggunaan energi listrik yang sia-sia apabila lampu taman menyala seharian. Dapat menghemat 50% daya lampu.
Maka dapat disimpulkan, bahwa pengendali otomatis lampu taman yang menggunakan sensor LDR sangat memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
3.2. Saran
Adapun saran yang penulis berikan:
-          Menggunakan sensor LDR pada lampu taman sangat efisien. Namun, dalam merangkai rangkaian pengendalian lampu taman otomatis ini bisa menggunakan skema yang lebih cocok dengan lampu yang akan digunakan. Karena banyak sekali bentuk rangkain sensor LDR ini.
-          Memahami dengan benar bagaimana merangkai pengendali lampu taman otomatis ini dengan benar agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.








Daftar Pustaka


 Dwi Nurfatimah. 2013. Lampu Otomatis dengan sensor LDR. Diakses pada 12 Maret 2016 dari:

 Hari Santoso. 2015. Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR untuk Membuat Lampu Otomatis. Diakses pada 12 Maret 2016 dari :                               http://www.elangsakti.com/2015/06/rangkaian-sensor-cahaya-ldr-lampu-otomatis.html

 






Comments

Popular posts from this blog

Aku, Dia, Kamu