Satu yang Pergi
Bulan Desember mempunyai ceritanya tersendiri.
Tanggal 13 Desember 2016 kemarin, temanku ada yang dipanggil Allah swt, Ikhsan.
Dapet kabar dari Ines di grup line CreIno. Sungguh kabar yang sangat menganggetkan buat aku dan teman creino lainnya. Hari itu juga, aku dan teman-teman yang bisa, ikut melayat dirumah duka.
Ivan, Fira, Safira, Faruq, Afran, Rey dan aku. Kami mengunjungi makamnya yang berada di daerah Griya Tugu Asri. Kemudian, mampir ke rumahnya juga untuk bertemu Ibu dan Ayahnya Ikhsan,
Tanggal 13 Desember 2016 kemarin, temanku ada yang dipanggil Allah swt, Ikhsan.
Dapet kabar dari Ines di grup line CreIno. Sungguh kabar yang sangat menganggetkan buat aku dan teman creino lainnya. Hari itu juga, aku dan teman-teman yang bisa, ikut melayat dirumah duka.
Ivan, Fira, Safira, Faruq, Afran, Rey dan aku. Kami mengunjungi makamnya yang berada di daerah Griya Tugu Asri. Kemudian, mampir ke rumahnya juga untuk bertemu Ibu dan Ayahnya Ikhsan,
"Terimakasih kawan! Hari ini engkau memberikan kami pelajaran yang sungguh sangat berharga
Bahwasanya ajal bisa datang kapan saja
Bahwasanya muda bukan jaminan jauh dari ajal
Bahwasanya mati tidak harus sakit
Bahwasanya malaikat maut tidak memandang siapapun dalam mencabut nyawaKematian memang selalu menjadi misteri, ia datang kapanpun dan dimanapun kita berada, ia selalu mengintai kita
Pertanyaan selanjutnya seperi apakah kelak kondisi kita ketika menemui ajal?
Semoga kita semua berada dalam kondisi husnul khotimah, begitu juga engkau kawan, yang tanpa izin mendahului kami yang masih fana. Tapi apalah daya manusia ini
Duka yang mendalam bagi keluargamu, dan dari kita sahabat-sahabat mu, terimakasih telah mengisi hari-hari dengan indah dengan senyuman
Dari kami
Innalillahi wa innailaihi raajiun. Duka sedalam-dalamnya dari kami yang masih menjalani kehidupan ini, semoga kelak kita dapat berkumpul di syurgaNya, Amin"
- Post-an Faruq di facebook.
Comments
Post a Comment