Surat dr Tatsuya

"Aku pertama kali bertemunya dibandara Charles de Gaulle. lalu tanpa sengaja aku bertemu lagi dengannya di sebuah klub ketika dia sedang mabuk dan salah menyebut nama si bartender. Aku akhirnya tahu namanya pada pertemuan kami yang ketiga. Salah seorang temanku memperkenalkannya kepadaku. Selama ini aku tidak pernah percaya pada namanya kebetulan, tetapi ini seperti takdir. Karena aku kembali mendapat kesempatan untuk mengenalnya.


Saat itu juga aku memutuskan akan mencoba keberuntunganku. Sudah tiga kali bertemu dengannya tanpa sengaja - tentu saja saat itu dia tidak tahu, karena sejauh yang dia tahu, kami bertemu pertama kalinya saat temannya memperkenalkan kami. Dan aku memutuskan jika setelah pertemuan ini aku bisa bertemu dengannya secara kebetulan, aku akan mengambil langkah pertama dan mengajaknya keluar.


Bintang keberuntunganku ternyata sedang bersinar terang saat itu. Aku bertemu dengannya lagi, tanpa sengaja. Kali ini dia yang datang menghampiri dan menyapaku. Harus ku akui, aku begitu terpana sampai-sampai mendadak bisu sesaat. Aku tahu aku haru smenepati janji ku sendiri. Aku pun mengajaknya menemaniku ke museum.


Benar, Gadis yang ku temui di bandara dan Gadis musim gugur adalah orang yang sama..
Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langitm kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak ditelingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan. Kata-kataku mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi percayalah, aku rela melepaskan apa saja, melakukan apa saja, asal bisa bersamanya.Tetapi apakah manusia bisa mengubah kenyataan?..


satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang adalah keluar dari hidupnya. Aku tidak akan melupakan dirinya, tetapi aku harus melupakan perasaan ku padanya walaupun itu berarti aku harus mengahbiskan sisa hidupku untuk mencoba melakukannya. Pasti butuh waktu lama sebelum aku bisa menatapnya tanpa merasakan apa yang ku rasakan setiap kali aku melihatnya. Mungkin suatu hari nanti - Aku tidak tahu kapan - rasa sakit ini akan hilang dan saat itu kami baru akan bertemu kembali..


Sekarang.. untuk saat ini saja.. untuk beberapa detik saja.. aku ingin bersikap egois. Aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal-usul serta latar belakangku. Tanpa beban, tuntutan, ataupun harapan. Aku ingin mengaku. Aku mencintainya.."


- Tatsuya Fujisawa


[kalo kamu udh baca bukunya pasti ngerti apa maksud dr surat itu. Aku baca ini nangis sampe sesek nafas -__-" sedih bangeeeett.. intinya sih, 'Aku suka dan ingin mendapatkan dia tapi aku tidak bisa, karena dia adalah saudaraku sendiri..']
:D

Sincerely

Auddyne

Comments

Popular posts from this blog

Aku, Dia, Kamu