Bercerita

Akhir-akhir ini ketika aku lagi down, aku suka dengerin kajian Ust. Hanan Attaki di youtube. Menenangkan. Salah satu yang kuingat juga, ia membahas ketika kita ingin menumpahkan segala emosi yang kita rasakan, apakah itu bahagia (bersyukur), rasa sedih, kesal, marah, bertemulah dengan Allah. Ceritakan semuanya sama Allah swt. Hal itu cukup bikin aku tenang.

Tetapi, namanya juga manusia. Rasanya masih saja ingin didengarkan oleh orang lain.
Ingin sekali aku bercerita ke kamu.
Tapi kenapa ya, sampai saat ini ketika aku tidak bisa bercerita bebas sama kamu?
Padahal, setiap kita ada masalah selalu berakhir dengan janji

"Besok-besok kamu cerita ya, apa yang kamu rasain. Aku emang ngga peka orangnya. Jadi aku mohon banget, kamu bilang ke aku kalo ada yang kamu ngga suka,ada yang kamu pikirin. Bilang semuanya sama aku, ya?", kamu bilang.

"Iyaa", jawab ku.

Tapi nyatanya, sampai detik ini aku tidak bisa dengan mudahnya menceritakan apa yang aku rasakan.
Kenapa?
Karena rasa gengisku yang tinggi.
Karena aku mau nya terlihat kuat di depan kamu, terlihat baik-baik saja.
Karena aku tidak tau bagaimana dan apakah kamu bisa mengerti atau tidak.

Padahal banyak sekali yang aku ingin katakan dan ceritakan.
Banyak sekali yang mengganggu pikiran aku akhir-akhir ini.

Tapi lagi-lagi, aku ngga bisa cerita.

Seperti tadi malam saat kamu menelponmu.
kata-kata 'gapapa' dan 'ngga kenapa-kenapa' bisa terus bertahan dimulutku ketika kamu bertanya.
Sampai akhirnya kamu hanya meyakinkan dirimu sendiri, "bener ya kamu gapapa?"

Untuk bercerita keseharian yang kulakukan apasaja rasanya aku tidak mampu.
Kenapa ya? Kenapa sih seperti ini?

Pada akhirnya ketika telepon ditutup, aku menyesal.
Harusnya aku bilang saja kalo aku rindu.
Harusnya aku bilang saja kalo aku takut kehilangan kamu.
Harusnya aku ceritakan saja apa yang aku rasakan.

Tapi penyesalan-penyesalan itu ku bawa ke dalam tidurku.
Biarlah aku simpan sendiri dan hanya dengan Allah swt saja ku ceritakan.

Aku harap keadaan segera membaik. Keadaan hati juga pikiran. Ya?

- dynn

Comments

Popular posts from this blog

Aku, Dia, Kamu