Mockingjay
hal. 214
Snow sudah mencurinya dariku, memelintirnya hingga tak bisa dikenal lagi, dan memberikannya padaku sebagai hadiah.
[...]
Sekarang, setelah Peeta dirusak musuh, baru aku bisa sepenuhnya mengharagai Peeta yang asli. Jauh lebih menghargainya daripada jika dia tewas. Kebaikannya, keteguhannya, kehangatan yang mengundang panas tak terduga dibaliknya. Selain Prum, ibuku, dan Gale, berapa banyak orang di dunia ini yang mencintaiku tanpa syarat? Kupikirkan tentang diriku, jawabannya mungkin tak ada orang lagi yang mencintaiku seperti itu. Kadang-kadang ketika aku sendirian, kuambil mutiara dari kantongku dan berusaha mengingat anak lelaki denga roti itu, dua lengan kuat yang mengenyahkan mimpi-mimpi burukku di kereta, ciuman-ciuman di arena pertarungan. Membuatku mengingat segalah hal yang hilang dalam genggamanku. Tapi apa gunanya? Semuanya musnah. Dia sudah musnah. Apapun yang ada di antara kami sudah musnah.
Snow sudah mencurinya dariku, memelintirnya hingga tak bisa dikenal lagi, dan memberikannya padaku sebagai hadiah.
[...]
Sekarang, setelah Peeta dirusak musuh, baru aku bisa sepenuhnya mengharagai Peeta yang asli. Jauh lebih menghargainya daripada jika dia tewas. Kebaikannya, keteguhannya, kehangatan yang mengundang panas tak terduga dibaliknya. Selain Prum, ibuku, dan Gale, berapa banyak orang di dunia ini yang mencintaiku tanpa syarat? Kupikirkan tentang diriku, jawabannya mungkin tak ada orang lagi yang mencintaiku seperti itu. Kadang-kadang ketika aku sendirian, kuambil mutiara dari kantongku dan berusaha mengingat anak lelaki denga roti itu, dua lengan kuat yang mengenyahkan mimpi-mimpi burukku di kereta, ciuman-ciuman di arena pertarungan. Membuatku mengingat segalah hal yang hilang dalam genggamanku. Tapi apa gunanya? Semuanya musnah. Dia sudah musnah. Apapun yang ada di antara kami sudah musnah.
Comments
Post a Comment